Analisa Perencanaan Kerja
Analisis perancangan kerja pada awalnya dikembangkan oleh F.W. Taylor dan
F.B. Gilberth. Penelitian-penelitian mereka sesungguhnya tidak
dilakukan secara bersamaan, namun hasil-hasil penelitian mereka telah
digabungkan dan dikembangkan sehingga akhirnya dikenal sebagai Teknik
Tata Cara Kerja atau Methods Engineering.
A. Tokoh-Tokoh Teknik Tata Cara Kerja
F.W.
Taylor merupakan tokoh yang terkenal dengan penelitian pengukuran
waktunya. Hasil penelitian F.W. Taylor menunjukkan bahwa hasil kerja
seseorang sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, waktu
istirahat, dan frekuensi istirahat. Sehubungan dengan penerapan hasil
penelitiannya ini, Taylor melakukan pengukuran-pengukuran waktu dengan menggunakan stop watch. Ilmu-ilmu
di bidang pengukuran waktu selanjutnya mengalami perkembangan, seperti
lahirnya Data waktu Standard, Data Waktu Gerakan, dan penggunaan work sampling sebagai salah satu alternatif lain dalam pengukuran waktu.
Tokoh
lainnya yang juga berperan besar dalam pengembangan teknik tata cara
kerja adalah F.B. Gilberth. Penelitian-penelitian yang dilakukan
Gilberth adalah terkait dengan gerakan-gerakan kerja operator yang
diamati dengan menggunakan rekaman kamera. Penelitian tersebut berujung
pada penemuan suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan
memperbaikinya. Prosedur tersebut adalah membagi gerakan-gerakan kerja
menjadi elemen-elemen gerakan dasar yang merupakan bagian dari suatu
gerakan.
Elemen-elemen
gerakan yang dikembangkan oleh Gilberth berjumlah 17 buah dan dan
dengan elemen-elemen inilah perbaikan-perbaikan gerakan dilakukan. F.B.
Gilberth menerbitkan bukunya pada tahun 1991 berjudul “Motion Study”.
Selain itu, ia mengembangkan prinsip-prinsip perancangan sistem kerja
yang dikenal sebagai Ekonomi Gerakan. Prinsip-prinsip ini dimaksudkan
untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang terancang baik sehingga
memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk sejauh mungkin
menghindarkan atau melambatkan datangnya kelemahan (fitique).
B. Perkembangan Teknik Tata Cara Kerja
Ilmu-ilmu yang dikembangkan oleh Taylor dan
Gilberth selanjutnya diterapkan secara bersama-sama sebagai suatu
kesatuan yang saling melengkapi. Dalam perkembangannya, kemudian
keduanya dipandang sebagai satu kesatuan yang dikenal dengan nama “Time
and Motion Study” atau studi waktu dan gerakan, istilah lainnya untuk
hal ini adalah Methods Engineerings. Setelah teknik pengukuran waktu dan prinsip-prinsip dalam studi gerakan melebur menjadi satu sebagaimethods engineerings, dilakukan berbagai penelitian untuk mengembangkannya. Salah satu penelitian tersebut antara lain sampling pekerjaan (work sampling)
oleh L.H.C Tippet di Inggris pada tahun 1930-an. Hal ini memungkinkan
dilakukannya pengukuran waktu bagi pekerja-pekerja tak langsung.
Data waktu baku merupakan
pengembangan dan penyusunan data tentang waktu-waktu kerja bagi
berbagai pekerja dan elemen-elemennya. Pada teknik ini, pengukuran waktu
dan prinsip-prinsip studi gerakan dipadu dengan teknik-teknik
matematik. Perkembangan lebih lanjut dari hal ini adalah Data Waktu
Gerakan, yaitu merupakan pengembangan dan penyusunan data secara baku bagi elemen-elemen gerakan.
Pekerja
sebagai faktor hidup dalam suatu kegiatan sistem kerja sangat
mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan kerja, sebab manusia akan
membawa berbagai sifat dan kemampuannya dalam bekerja. Penelitian
terhadap faktor manusia dalam bekerja mengalami perkembangan secara
cukup signifikan. Hal ini berujung pada terciptanya bidang ilmu Human Factors Engineering atau Ergonomi.
C. Pengertian dan Ruang Lingkup Tata Cara Kerja
Teknik
tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan
prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem
kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk
mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan
sifat dan kemampuan-kemampuannya, bahan, perlengkapan, dan peralatan
kerja serta lingkungan kerja sehingga dicapai tingkat efisiensi dan
produktifitas yang tinggi yang diukur berdasarkan waktu yang dihabiskan,
tenaga yang dipakai, serta akibat-akibat sosiologis, dan psikologis
yang ditimbulkannya.
Ruang
lingkup ilmu teknik tata cara kerja dapat dibagi ke dalam dua bagian
besar, yaitu pengaturan dan pengukuran kerja. Peraturan kerja berisi
prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen sistem kerja untuk
mendapatkan alternatif-alternatif sistem kerja yang terbaik. Pada bagian
pengaturan ini kita dipersenjatai dengan prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya. Prinsip-prinsip kerja ini
pada akhirnya akan membantu kita untuk memperoleh alternatif-alternatif
sistem kerja terbaik. Hal-hal yang diatur dengan prinsip-prinsip
pengaturan kerja antara lain terdiri dari faktor-faktor manusia, studi
gerakan, dan ekonomi gerakan.
Teknik
tata cara kerja tidak hanya membahas tentang prinsip-prinsip pengaturan
kerja, melainkan membahas pula tentang teknik-teknik pengukuran kerja.
Teknik-teknik pengukuran kerja tersebut terdiri dari pengukuran waktu,
pengukuran tenaga, pengukuran psikologis, dan pengukuran sosiologis.
Keempat hal tersebut merupakan empat kriteria yang dipandang sebagai
pengukur yang baik. Artinya suatu sistem kerja dinilai baik jika sistem
ini memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sangat sedikit dan
akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan sangat minim.
0 komentar:
Posting Komentar