Penetapan Performance Dengan Metode Speed Rating
Penetapan performance dengan metode speed rating
Tujuan
Ø Menilai kemampuan time study analyst ( rater) dalam menetapkan performance rating operator yang diamati
Ø Mengetahui performance rating dari tiap2 operator yang diamati kemudian membandingkan estiomasi performance rating yang dibuat
Ø Melihat peyimpangan anrata yang telah di tetapkan dengan performance rating yang sebenarnya
Ø Secara
khusus diharapkan dari percobaan ini adalah sebagaia media pelatihan
bagi para mahasiswa afgar mampu betindak sebagai time study analyst atau
sekaligus sebagai rater
Landasan teori
Performance rating diartikan sebagai aktiitas untuk menilai atau
mengevaluasi tempo kerja operator. Kegiatan performance rating ini
barangkali merupakan suatu hal yang paling sulit tetapi justru yang
paling penting dalam aktivitas pengukuran kerja yaitu untuk menormalkan
kondisi kerja yang waktunya telah diukur. Metode untuk menetukan
performance rating yaitu bedeux, Westinghouse system, dll diaplikasikan
bedasarkan speed rating , yaitu menetapkan performance rating dengan
memeprhatikan kecepatan kerja yang ditunjukan oleh operator yang
diamati,alasannya adalah sederahana cepat dan mudah.
Penyesuaian waktu dengan performance rating
Maksud dan tujuan melaksanakan performance rating adalah agar waktu
kerja lebih tepatnya kondisi kerja yang diamati waktunya dapat dibawa
kekondisi normal. Rating adalah suatu persoalan penilai yang merupakan
bagian dari aktivitas pengukuran kerja guna menetapkan waktu setandar
penyelesaian kerja.
Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan (
waktu), maka biasanya dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu
dengan mengalihkan waktu pengamatan rata2 ( waktu siklus atau waktu
elemen kerja) dengan faktoor penyesuia ( performance kerja)
Performance rating dengan metode speed rating
Disini rating didasarkan pada factor tnggal yaitu menurut kecepatan atau
tempo kerja operator .dengan metode speed rating maka proses penetapan
rating factor akan dilaksanakan dengan cara membandingkan kemapuan yang
di tetapkan oleh kecepatan atau tempo kerja operator dengan konsep
kemampuan normal yang di miliki oleh time study analyst( rater).
Westing house system rating
System yang di kenalkan oleh weting house company (1927). Lebih lengkap
disini rating didasarkan oleh 4 faktor yaitu kecakapan (skill), usaha
(effort), kondisi kerja ( working condition
), dan keajegan (consistency).
), dan keajegan (consistency).
Ø Ketarampilan
di definisikan sebagai kemampua n mengikuti cara kerja yang di
tetapkan, keterampilan dibagi dalam 6 kelas yaitu super skill,
excellent. Good, average, fair dan poor skill.
Ø Usaha
merupakan kesungguhan yang di tunjukkan oleh operator ketika melakukan
pekerjaan. Usaha juga di bagi 6 kelas , yaitu. Excessive, excellent,
good, average, fir dan poor,
Ø Kondisi
kerja adalah kondisi fisik lingkungan kerja , seperti pencahayaan ,
temperatr, dan kebisingan ruangan , kondisi juga terbagi 6 kelas yaitu.
Ideal, excellent, good, average, fair dan pool. Pada dasarnya kondisi
kerja ideal adalah kondisi yang paling cocok untuk pekerjaan yang
bersangkutan , yaitu yang memungkikan performance maksimal dari
operarator.
Synthetic rating
Synthetic rating adalah metode untuk mengevalusi tempo kerja operator
yang berdasarkan nilai waktu yang di tetapkan terlebih dahulu .
Peralatan peraktikum
Ø Stop watch
Ø Pinboard
Ø Kartu bridge
Ø Meja kerja
Ø Lembar pengamatan
Prosedur pelaksanaan praktikum
Ø Bagi tugas kelompok
Ø Buat daftar performance rating bedasarkan waktu normal.
Ø Pilih operator yang akan di amati.
Ø Percobaan dengan membagikan kartu bridge (52 lembar) ke dalam 4 kumpulan (permainan)
Ø Percobaan dengan pinboard perosedur sama
Ø Setiap operator melakukan percobaan sebanyak 5 kali
0 komentar:
Posting Komentar